Get Gifs at CodemySpace.com

Minggu, 25 Desember 2011

Mobil Idaman

http://media.il.edmunds-media.com/ford/evos/as/11/fr/ford_evos_actf34_11-fr-as_829111_717.jpg

Konsep Evos akan menjadi wajah baru generasi masa depan mobil Ford. Dimulai dengan Mondeo terbaru tahun depan, mobil ini sudah mendapat julukan Capri modern masa kini.
Sedan keluarga paling sporty ini memiliki lampu depan luar biasa ramping, kemudi agresif dan lampu belakang dengan desain andalan Ford. Interior berinstrumen sci-fi mobil ini menggunakan pusat konsol yang landai.
http://www.motorward.com/wp-content/images/2011/08/Ford-Evos-Concept-9.jpg

Teknologi Cloud Connectivityakan menghubungkan Anda pada komputer rumah dan kantor serta untuk menyimpan catatan harian dan musik Anda. Kabar baiknya, tatap muka teknologi Evos akan mudah disesuaikan dengan hidup pengendaranya.
Di sisi lain, konsep mobil ini ditenagai plug-in petrol-electric hybrid powertrain. Produksi global konsep mobil ini akan diresmikan pada Januari mendatang seperti dilaporkan The Sun. [mor]

http://www.autobildindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20110831_083304_20110831_FordEvosC-01.jpg

http://www.dapurpacu.com/wp-content/uploads/2011/09/ford_evos_2.jpg





http://www.speedlux.com/wp-content/uploads/2011/08/ford-evos-concept-28-651x433.jpg

PERKEMBANGAN ANAK

Des 23
Menghadapi kondisi yang berubah-ubah pada anak remaja memang tidak mudah, terutama jika komunikasi antara orangtua dengan anak kurang terjalin dengan baik. Orangtua selalu sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga jarang sekali memiliki waktu untuk ‘mendengarkan isi hati’ anak. Orangtua tidak tahu apa yang sedang terjadi dan yang sedang dirasakan anak, begitu juga anak kadang-kadang ia merasa segan untuk berbicara pada orangtua.

Perubahan emosional pada anak remaja tidak jarang membuat orangtua merasa frustrasi, tidak tahu harus dengan cara apa mereka mengarahkan dan mengatur anak remajanya, terlebih ketika ia sudah menjawab pertanyaan orangtua dengan jawaban yang pendek-pendek, misalnya:

“Bagaimana tadi di sekolah Nak, apakah menyenangkan?”
“ Ya, gitulah”
“Apakah tugas matematikanya sudah diserahkan?”
“Sudah”

Dalam benak remaja, boleh jadi ia tidak bermaksud untuk bersikap egoistis dengan bersikap seolah-olah dialah yang selalu harus dimengerti dan dipahami, tetapi itu karena ia sedang mencoba untuk mencari situasi mana yang dirasa tepat baginya.

Ketika terjadi suatu pembicaraan antara orangtua dengan remaja, seringkali menimbulkan dua sudut pandang yang berbeda, di mana orangtua terpaku pada perspektif mereka sebagai orangtua dan remaja pada perspektif mereka sebagai remaja. Ketika salah satu pihak menganggap posisinya tertantang, ia akan bertahan lebih kuat pada sudut pandangnya sendiri (Bobbi2011).

Pada saat anak remaja merasa dirinya serba salah dan tidak berdaya dengan semua perubahan yang terjadi pada dirinya, ia kerap berpikir bahwa orangtuanya tidak memahami dan tidak mau mengerti dirinya.

Sesungguhnya anak remaja sangat membutuhkan orangtua yang selalu siap untuk ‘mendengarkan’nya. Anak remaja ingin didengar dan dipahami lebih dari segalanya. Ketika orangtua mampu ‘mendengarkan dan memahami’ remaja, iapun akan terinspirasi untuk mendengar dan memahami orang lain termasuk kita sebagai orangtuanya. Oleh karena itu, temukanlah cara yang paling nyaman untuk dapat mendekati dan berbicara dengan anak remaja, sebab dengan demikian akan mempermudah orangtua berinteraksi dengannya. (yer)
continue

Des 21
Kita perlu memahami bahwa setiap orang memiliki cara belajar masing-masing yang berbeda, tentu cara tersebut merupakan cara yang dirasakan sangat optimal untuk dirinya. Sebagian anak ada yang merasa lebih optimal ketika belajar dalam suasana yang minimal suara (sepi), tetapi bagi sebagian anak lainnya justru belajar sambil mendengarkan lagu-lagu atau musik dapat membuatnya lebih mudah menyerap apa yang sedang dipelajarinya.

Ilustrasi: www.123rf.com
Belajar dengan cara diporsir atau menggunakan sistem kebut semalam (SKS) tanpa diselingi dengan istirahat sejenak merupakan tindakan yang kurang bijaksana. Biasanya, ketika otak dipaksa untuk menampung banyak informasi dalam satu waktu yang sama, otak manusia akan lebih sulit menyerap informasi tersebut, otak akan lebih mudah merasa lelah dan jenuh. Berbeda ketika seseorang belajar dalam banyak kesempatan, maksudnya membagi-bagi waktu belajar menjadi beberapa sesi yang diselingi dengan waktu rehat, hasilnya akan lebih optimal. Seperti yang diungkapkan oleh Bobbi DePorter (2011), melakukan rehat pada interval waktu yang tepat dapat membantu seseorang belajar dengan lebih baik. Ketika seseorang sedang belajar, biasanya lebih baik pada awal dan akhir sesi belajar. Semakin seseorang memecah-mecah waktu belajar menjadi beberapa bagian, semakin banyak momen belajar optimal yang dapat diciptakan untuk dirinya. (yer)


continue

 



Des 16
Waktu makan telah tiba. Inilah waktu di mana orangtua dan anak terkadang merasa tidak nyaman, di antara mereka terjadi adu argumentasi, anak bersikeras tidak mau makan atau tidak mau menghabiskan makanannya, sedangkan orangtua tetap meminta anak menghabiskan makanannya. Pada situasi seperti inilah biasanya orangtua dan anak menjadi sama-sama tidak sabar dan marah.
Ketika orangtua meminta anak menghabiskan makanannya, sebagai bentuk penolakan dari anak, berbagai alasan akan ia lakukan, misalnya dengan cara mengeluh bahwa ia tidak suka makanan tersebut, makanannya tidak enak sehingga ia mengunyah makanannya dengan sangat lambat, bahkan diemut atau makanan tersebut dijadikan mainan sehingga berceceran di lantai. Jika situasinya seperti ini, orangtua biasanya merasa tegang dan jadi tidak sabar. Untuk mensiasati supaya hal ini tidak terjadi terus menerus, ada beberapa tips (Jacob Azerrad:2005) yang dapat dilakukan orangtua, yaitu

  1. Anak dibolehkan makan hanya pada jam makan. Tidak membiarkan anak makan makanan ringan sebelum waktu makan tiba. Ini membuatnya memilih antara dua pilihan, yaitu ia menjadi lapar (dan ini tidak mungkin), atau ia akan makan bersama dengan keluarganya.
  2. Jika anak tidak menghabiskan makanannya, jangan memaksanya untuk menghabiskan. Ia diperbolehkan meninggalkan meja tanpa makanan penutup (kue, juice, dll). Simpanlah sisa makanannya di kulkas. Hindari membujuknya untuk kembali ke meja makan. Jika nanti ia menanyakan makanannya yang tidak habis dan ia akhirnya menghabiskannya, tawari ia makanan ringan kesukaannya, pujilah ia sesuai apa yang ia lakukan. Segeralah ikuti pujian tersebut dengan menghabiskan beberapa menit melakukan sesuatu yang ia sukai. Misalnya main bola, main petak upet, main boneka, atau membacakan buku cerita.
  3. Jika ada makanan yang berceceran (mungkin anak mencari perhatian), hindari mengomentarinya. Orangtua tidak dapat mengharapkan perilaku sempurna di meja makan dari anak berusia 5 tahun. Mengatakan secara berulang –ulang kesalahan-kesalahan di meja makan, mungkin akan sedikit sulit bagi anak untuk bengubah secara langsung perilakunya tersebut. Tindakan orangtua tersebut hanya akan mendatangkan kesan pada anak bahwa waktu makan adalah waktu yang tidak menyenangkan. Sebaiknya, anak diberi pengertian sesuai dengan usia dan kedewasaan anak ketika ia waktu makan sudah selesai. Berilah pengertian dan arahan tentang kebiasaan-kebiasaan makan yang baik dan sangat penting untuk dilakukannya. (yer)

continue